Mengatur Keuangan Rumah Tangga – Bagian Satu

Kalau pendapatan berapapun tak bisa menutupi kebutuhan hidup, apa yang salah? Gaya hidupnya? Atau sumber pendapatannya? Kalau anda mengikuti cara hitungan saya, semoga anda bisa mendapatkan jawaban yang benar. Ini yang saya lakukan sejak tahun 1997.
Teknologi
Saya menggunakan Microsoft Money untuk mencatat seluruh pendapatan dan pengeluaran saya. Fitur di software tersebut memang pas untuk pengaturan finansial keluarga. Detil fiturnya bisa baca di situs resminya. Periode pencatatan saya hanya sebulan sekali! jadi tak ada waktu terbuang sia-sia sebagai akunting keluarga. Apalagi kalau kegiatan ini saya kerjakan di atas tempat tidur dan ditemani dengan istri tercinta. Hee… biasanya saya melakukan aktivitas ini sehari setelah gajian. Buat anda, silakan berimprovisasi sendiri.
Catat Seluruh Sumber Pendapatan
Menurut saya, jenis pendapatan jauh lebih sedikit daripada jenis pengeluaran bukan? Maksud saya, jenis pendapatan paling tak jauh dari: gaji, bonus, tunjangan hari raya, net profit dari bisnis personal, sumbangan. Jadi, silakan catat semua pendapatan anda baik yang rutin maupun yang tidak rutin. Jika anda menggunakan Ms. Money, kegiatan ini akan sangat dipermudah. Keuntungan dengan Ms. Money: anda akan mendapatkan nilai rata-rata pendapatan anda disetiap jenis pendapatan yang anda masukkan. Nilai ini akan sangat membantu anda menjawab pertanyaan di awal tulisan ini.
Kelompokkan Pengeluaran Anda
Makan siang di kantor dan belanja bahan makanan di pasar saya gabungkan menjadi satu di “Food”. Jajan bareng keluarga ke PizzaHut dan tiket nonton bioskop saya gabung menjadi satu di “Leisure”. Pintar-pintarlah mengelompokkan pengeluaran anda. Semakin detil anda mengelompokkan, semakin baik Ms. Money memproses data anda, tapi waktu anda akan tersita lebih banyak. Jadi, buatlah sebaik mungkin. Sekali lagi, Ms. Money sudah memiliki template pengelompokan yang lebih dari memadai. Terdiri dari beberapa subgroup yang bisa/tidak anda gunakan. Benar-benar fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan pengeluaran keluarga.
Siapkan Kantong-Kantong Pos Pengeluaran
Sekarang waktunya untuk budgeting. Dari daftar Kelompok Pengeluaran anda di atas, anda dapat menyiapkan kantong kantong pengeluaran anda. Istri saya yang pertama menerapkannya di rumah. Dia menyediakan belasan amplop panjang dengan tulisan jenis pos pengeluaran lengkap dengan nilainya di setiap amplop. Saat gajian, dia lalu membaginya sesuai dengan nilai yang tertera, lalu dimasukkan ke dalam “lemari besi”. Ini beberapa contoh amplop pos pengeluaran saya:

  • Air Galon 30.000
  • Belanja Bulanan 1.250.000
  • Bensin Motor 50.000
  • Gas 55.000
  • Iuran Keamanan 80.000
  • Belanja Carrefour 600.000
  • Leisure 200.000
  • Listrik, Air, Telepon 600.000
  • Medical 200.000
  • Perpuluhan …
  • Asuransi …
  • Pulsa …
  • Roti …
  • Susu Sisi …
  • Susu Willi …
  • Gaji Pengasuh Sisi …
  • Gaji Pengasuh Willi …
  • SPP Sekolah Willi …
  • SPP Sekolah Sisi …
  • Angkot Yanty …
  • Tol Adhi …

Bagi anda yang baru saja membaca tulisan ini, pasti pusing bagaimana cara anda menentukan nilai di setiap pos. Mudah! Ikuti insting anda. Well, selama ini andapun membelanjakan uang anda dengan insting (baca: tanpa perencanaan) bukan?
Pencatatan Bulan Pertama
Nah, dengan berjalannya bulan, sediakan waktu untuk mencatat pengeluaran harian anda di secarik kertas. Misal hari ini makan siang sekitar 10 ribu. Catat di kertas kecil bekas tiket parkir dan malamnya anda masukkan ke amplop yang sesuai dengan kelompoknya. Jangan menangis jika anda lupa. Kira-kira saja! Jika anda menerima nota belanja, jangan dibuang. Masukkan ke dalam amplop saat anda pulang. Slip tol, jangan di buang di gerbang tol. Bikin kotor saja. lebih baik masukkan ke dalam amplop.
Akhir bulan, anda akan menemukan puluhan, bahkan ratusan kertas-kertas kecil bertuliskan angka yang tak ketahuan dari mana saja. Tak mengapa, anda hanya membutuhkan angkanya saja, tak peduli itu transaksi tanggal berapa. Totalkan angka di setiap amplop pos pengeluaran, kemudian sesuaikan nilai pada amplop pos anda. Sekali lagi, jangan patok mati. Kira-kira saja. Tak akan ada departemen audit yang akan memeriksanya.
Well, cukup untuk saat ini. Saya mau pulang dulu. Bagian selanjutnya akan membahas tentang:

  • Pencatatan Bulan Selanjutnya
  • Budgeting dari Ms. Money

dan hal lainnya.
Selamat berbelanja!

12 thoughts on “Mengatur Keuangan Rumah Tangga – Bagian Satu”

  1. Wah…. Thanks banget ya udah share. Aku dah lama nyari-nyari yang beginian, baru ketemu. Selama ini aku pake cara yang lebih sederhana dari mas Adhi, it’s work but aku mau yang lebih terinci supaya bisa direview mana yang penting dan mana yang harus ditunda untuk kebutuhan bulan berikutnya. Bener lho, thanks banget! sukses selalu untuk mas Adhi n keluarga.

  2. Semua pengeluaran harus diatur dan dicatat agar kita mengetahui,mana yg penting mana yg tdk.akan tetapi selama kita tdk bs mengendalikan ‘hawa nafsu’ uang sebeRapa bnykpun tdk akan bs memenuhi keinginan kita..jadi pandai2lah mengontrol keinginan kita..

  3. Tul Bro… 😀 Kalau saya, daftar keinginan dimasukkan ke dalam budgeting, jadi kita bisa tahu kapan kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, dan berapa DC nya… 😀

  4. mas adi berapapun gaji suami pasti habis tiap bulanya sampai2 gak ada tabungan sama sekali padahal saya udah berusaha mengaturnya tapi tetap saja habis. bagaimana ya solusinya?
    terima kasih.

  5. Kalau saya jadi anda, saya akan melakukan hal di bawah ini:
    1. Cari tahu kenapa selalu habis. Bisa jadi karena jajan yang tak terkontrol.
    2. Kalau berdua saling setuju, tentukan uang saku per bulan. langsung dibagi di awal bulan, cukup ngak cukup harus cukup… 😀
    3. Uang lebih dari yang sudah dianggarkan langsung masukkan ke bank.
    4. Kurangi kebebasan mengambil uang di bank. Misal: tinggalkan ATM di rumah, bawa kartu kredit saat kerja. Tinggalkan kartu kredit saat jalan-jalan.
    5. ya… masih banyak lagi sih… 😀
    Cuman perlu diingat, yang masalah begini memang harus ada KOMITMEN antara suami & istri. kalau cuman satu doang yang bersemangat ya akan susah, ujung-ujungnya malah bisa bertengkar… 😀

  6. thanks for sharing, bisa jadi panduan jika sudah berumah tangga lagi, karena mengaturnya tidak segampang yang dipikirkan, karena godaan hidup di jakarta besar
    salam,
    tkpik

  7. Terima kasih infonya,krn saya mengalami kehabisan uang belanja,tp saya mau membuktikan suami saya kalo saya bisa mengaturnya,krn selama 2 thn menikah,baru 2 bln ini uang belanja dipercayakan ke saya,dan di bulan ke-3 ini saya membudjet pengeluaran yg pasti dalam amplop yg saya tulis untuk apa dan nominalnya dan saya menyediakan dana lain lain

  8. Important notice: Microsoft Money Plus is no longer available for purchase. All purchased Money Plus products must be activated prior to Jan. 31, 2011. Online services extensions are no longer available for Money Plus.

  9. @ Maria: Nice! Akan lebih baik nanti kalau suami turut serta dalam proyek ini.
    @ akviany: Really? I don’t use ms Money since 2 years ago, replaced with kMyMoney running at Ubuntu. Same functionality & it’s free.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top