Empati

Malam itu hujan sangat deras. Rumah yang beratap asbes di lantai dua bergemuruh kencang. Sisi sudah ketakutan setengah mati, merengek, kemudian menangis kencang. Kedua orang tuanya malah semakin terlena dengan deru hujan.
“Klek… brak…!” Kakaknya membuka pintunya, lalu menuju kamar adiknya dan mengajaknya tidur bersebelahan di kamarnya. Orang tuanya terbangun karena gedubrakan pintu, mengintip sedikit dan tersenyum…
Willi sudah besar…

1 thought on “Empati”

  1. sweet of you, willi. aku liat joel jg banyak berubah sjk ada adeknya.. waktu chloe mulai ngerengek bosen, smtr mamanya lg cuci piring.. dgn inisiatif sendiri joel ambil mainan dan kasih adiknya pegang – tanpa perlu merasa harus lapor mama. hiks… waktu berlalu cepat ya.. our baby boy is no longer baby

Leave a Reply to devi Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top