DIY Head Unit Installation @ Zebra Neo

Dari 2001 saya bawa kendaraan itu tanpa perangkat suara di dalamnya. Ehm… sering orang berkomentar, “kalo macet tanpa musik trus ngapain?” Simpel: fokus ke traffic & cari jalan biar bisa selip-selip, gee…
Hari jumat kemarin saya idenya mau jemput Yanty di Raden Saleh. Ternyata dia sudah naik TiJe ke Senen, ya udah deh, nyungsep saya di Plaza Atrium Senen. Lihat ke lantai atas kok jadi tertarik window shopping. Yanty bilang, “Mumpung sampe sini, beli aja sekalian” hehehe… istri menjawab kebutuhan suami… wkwkwkwk… Setelah muter dan tanya sana sini ke beberapa toko yang masih buka akhirnya pilihan jatuh ke Kenwood KDC 139. Nothing special, saya pilih itu karena bergaransi 2 tahun termasuk sparepart plus ada aux in jack. Nggak perlu MP3 & WMA, apalagi DVD wong cuman mau dipasang di Zebra yang shocknya bisa bikin pemutar kepingnya lompat-lompat. Lebih aman pakai pemutar digital external. Speaker? Saya punya dua coax lungsuran dari Taruna bokap.
Sabtunya saya beli kabel speaker di Ace setelah sebelumnya mencoba bikin sendiri pakai kabel UTP (menyerah, capek buka & gulungnya). Pasang sesiangan, kelar. Cuman speaker 6″ Pioneer itu tidak muat ke dudukan standar Zebra yang cuman ada di pintu depan (paling cuman muat untuk 4″). Lalu? sebelum bikin box sendiri Sabtu depan, saya hanya punya wadah KFC Kombo 9. Itu saja deh… :)) Masih ada lubang sana sini, tapi paling tidak speaker punya dudukan di belakang jok tengah dan nggak lari-lari. Gaung kopong masih terdengar jelas waktu mesin mobil mati. Posisi speaker juga mengarah ke atas. Saya masih ada 3 lembar plywood bekas pintu lemari dapur. Mungkin bisa dimanfaatkan. Atau pakai box speaker yang saya beli waktu SMP juga bisa, tapi berlubang 8″ kalo nggak salah… 😀 yah, tergantung besok saja.
Sembari itu, saya juga masih cari-cari buat belanja lagi untuk speaker depannya. Ada usulan speaker split yang bagus & murah?


Oh ya, masang HU di Zebra cukup gampang. Pertama buka sekrup konsol yang ada di bagian atas menghadap ke bawah. Ada dua sekrup. Lalu tarik saja konsolnya, penjepitnya friendy kok dengan tarikan saya… 😀 Ada 4 penjepit, dua di kanan, dua di kiri. Panel AC tersekrup di dashboard, jadi tak ada masalah saat membuka konsol.
Konsol Zebra bagian atas sudah berlubang untuk AC sedangkan untuk HU harus kita lubangi sendiri. Ternyata plastik konsol super empuk. Saya mesti sampai berhati-hati memotongnya. Lebih baik potong lebih kecil dari penjepit HU supaya masuknya rada seret. Kalau kurang besar kerat saja sedikit demi sedikit. Saya pikir malah lebih keras es krim Walls yang seliteran daripada plastik konsol ini.
Setelah lubang jadi, pasang penjepit HU. Posisinya harus sedikit menjorok keluar karena KDC 139 punya faceplate yang cukup gemuk. Setelah penjepit pasti terpasang dengan kuat, pasang lagi konsol ke dalam dashboard & sekrup kembali.
lalu masukkan HU ke dalam konsol. Di bagian belakang HU ada sekrup untuk mengikatnya pada dashboard. Saya pakai plat besi bekas ganjal pintu dorong. Cukup tebal dan kaku. Cari mur dan baut, lalu sambil ngolong setengah mati saya pasang tuh satu ke HU dan satunya lagi ke besi penyangga dashboard.
Nah, selanjutnya lebih susah. KDC 139 perlu 3 sambungan untuk ke ACC, DC+, dan Ground. Penelusuran saya mulai dari kotak sekering. Berbekal multitester saya cari koneksi terbaik untuk ACC dan DC+. ACC saya temukan dengan kabel merah tebal bersamaan dengan 3 kabel lainnya. Colokan lighter mobil juga mengambil dari tempat yang sama. Sedangkan untuk DC+ saya ambil dari klakson. KDC 139 perlu 10A sedangkan sekering klakson 15A. Cukup lah. Proses ini yang makan waktu cukup lama karena mesti test satu persatu kabel di kotak sekering. Pakai kabel speaker, saya sambungkan powernya. Test, dan menyala! Waktu kontak mati, HU ikutan mati. Sukses!
Selanjutnya kabel speaker. karena saya hanya punya dua speaker, maka pilihan hanya mengarah ke bagian belakang mobil. Mengolor kabel dari penyangga tengah dashboard, lalu masuk ke dalam konsol tongkat perseneling, melewati samping rem tangan, dan lalu memencar kiri dan kanan persis di samping engsel kursi depan. Habis itu saya selipkan di bawah karpet sampai nongol lagi di belakang kursi tengah. Beres dah… 😀

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top