Kapan saya bebas dari PRT?

Tadi pagi PRT saya berulah lagi, pengin pulang saat itu juga. Padahal anak-anak masih belum bisa ditinggal sendiri. Bayangin Willi (hampir 6) dan Sisi (hampir 4) ditinggal di rumah sendirian. Apa pikir PRT saya itu kami bisa dengan gampangnya pulang & jaga anak-anak. Ehm… mungkin begitu jalan pikirnya. Dah beberapa minggu terakhir dia sudah menunjukkan rasa “ogah-ogahan”, termasuk ogah makan. Akhirnya sekarang sakit, minta pulang. Bilangnya dah nggak mau kerja lagi, keluar saja.
Saya sedikit ngiri dengan P’ Bambang tetangga sebelah. Anak-anaknya sudah SMP & SMA, mereka hanya perlu PRT harian untuk cuci gosok. Ketergantungan di level ini cukup menggiurkan. Tapi buat keluarga kami rasanya masih panjang. Ide saya untuk masuk ke level itu saat Willi SD kelas 3 saja mendapat tentangan keras dari “para Eyang”. Lalu gimana? Ya sekarang mesti nyari penggantinya dulu. Ehm… ada yang punya stok?
P.S.
PRT saya ini sudah saya belikan tiket pesawat Jkt-Smg-Jkt untuk tanggal 18 & 27 September. Kalau saya nggak dapat PRT baru yg dari lokalan Semarang & Salatiga brarti ada 1 kursi Mandala yg nganggur. Ada yg berminat?

3 thoughts on “Kapan saya bebas dari PRT?”

  1. Fahmi Darmawan

    Asri …
    Masalah kita sama …
    Enggak ada pembantu di rumah, padahal si kecil baru 4 bulan.
    Solosi yang kita ambil adalah menitipkan si kecil ke day care dan merelakan si kakak di rumah (6th dan 9th) dengan tiap istirahat siang istri pulang ke rumah untuk ngecek anak-anak sudah sampai atau belum.
    mungkin itu bisa jadi solusi

  2. Udah punya “buntut” 3? Wah, congrats! Aku nggak berani, 2 aja cukup.
    Solusi day care nggak bisa aku terapkan karena anakku dua duanya sudah sekolah. Solusi ditinggal di rumah sendiri walau pas siang doang akan menimbulkan “perang dunia” dari Eyang di Salatiga, plus aku sama istri kerja di Jakarta Selatan, sedangkan rumah di Jakarta Barat. Ngecek ga mungkin… 😀
    But thanks for the options. Kalo anak2 sudah 6 & 9 aku berharap mereka sudah bisa mengurus diri sendiri di rumah.

  3. wah.. susah juga ya, Dhi… satu2nya solusi emang kayaknya hrs nemu asisten terpercaya lagi..mamanya Yanty dah ga bisa bantu jagain? semoga Tuhan buka jalan ya….

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top