Rumahku, istanaku

Dua hari yang melelahkan. Hari Sabtu rencana hendak memasang talang air baru agar tidak bocor saat hujan angin. Eh, pompa air minta perhatian. Setelah sempat tergenang air hujan, spool-nya terbakar, mati. Mengganti pompa 6 tahun itu cukup susah. Mesti ganti konstruksi pipa karena struktur suction & blow-nya berbeda dengan pompa kebanyakan saat ini. Jam 10 pergi beli peralatan (plumbing & talang air), jam 12 pulang, jam 4 selesai, dikerjakan sendiri ditemani istri tercinta. Hobi kali ya, makanya saya menikmati 4 jam nukang. Hasilnya memuaskan.

Malam hari saya masih sempatkan mengganti rel gorden kamar anak-anak. Yanty memang ingin mengganti suasana kamar. Tak perlu ngebor tembok, cukup di kusen saja. 20 menit per jendela. Mulai jam 8, jam 9 sudah berberes.
Besoknya saya baru naik ke atap. Ini cukup sulit. Selain tangga lipat saya tak bisa dipasang di ‘medan tempur’, posisi kompresor AC juga cukup menghalangi. Jam 6 mulai, jam 2 selesai, dikerjakan sendiri (lagi-lagi) ditemani istri tercinta. Hasilnya OK.


Eh, lha kok gantian tangki air atas bermasalah. Double napple antara stop kran dan water mur patah kejatuhan tutup tangki air saat dinding dalamnya dibersihkan oleh Yanty. Pergi lagi jam 2, beli yang dari kuningan, pulang, bereskan, jam 4 sudah tinggal bersih-bersih saja.

Cape? Jelas. Total habis 480 ribu hanya untuk material, tapi puas. Ada kenikmatan tersendiri ketika bisa menyelesaikan masalah. Suasana hati persis seperti saat menyelesaikan tugas programming waktu kuliah dulu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top