Upgrade ke 1Gbps, perlukah?

Kalau harddisk SATA rata-rata hanya bisa ngebut 40MBps, ngapain upgrade network ke 1Gbps (128MBps)? Kan jadi sia-sia. Eh, bisa iya, bisa tidak soalnya pilihan di bawah 1Gbps adalah 100Mbps (12,5MBps) yang pastinya akan membuat bottle neck saat kopi-kopi file. Jadi, perlukah?
Balik lagi, hitungan di atas kan hanya dari fitur, bukan dari kebutuhan. Lha sekarang balik lagi ke diri kita sendiri, perlu ga sih network 1Gbps? Copy 4GB file dari LAN 100Mbps perlu waktu sekitar 5 menit, kalau pakai LAN 1Gbps hanya perlu waktu sekitar 2 menit (bottle neck ada di kecepatan harddisk) Dengan harga perangkat 1Gbps yang relatif masih dua kalinya perangkat 100Mbps, mungkin peningkatan 2,5 kali dalam hal kopi mengkopi masih bisa masuk akal. Apalagi kalau harganya memang sudah relatif murah kalau dibandingkan dengan biaya dan waktu yang kita pakai untuk “menunggu” selisih 3 menit itu. Ini contoh baru 4GB file lho, belum kalau 40GB atau 100GB yang sudah jamak kita lakukan saat “pinjam-meminjam” koleksi harta karun.
Alternatif harddisk external? USB2 dengan max speed 480Mbps (60MBps) bisa jadi pilihan menarik. Tapi sama sekali tidak fancy! Bayangan harus melakukan proses copy dua kali (external harddisk hanya sebagai media perantara) sudah dihapus sejak lama karena kecepatan rata-rata jadi hanya 20MBps, walau masih lebih cepat dari LAN 100Mbps.
So, upgrade ke 1Gbps? Kalau buat saya, sepertinya dapat jawaban: iya… 😀 Cuman entah kapan karena lagi tight budgeting…