Ternyata ekspektasi orang di setiap chat session itu beda beda ya. Ada yang chatboard itu dianggap seperti telepon. Dibuka dengan welcome ring or BUZZ (khasnya Y!M), dilanjutkan dengan intensive conf tanpa jeda, lalu ditutup dengan CU or bye. Ada juga yang datang, nyalain PC, dan start say good morning to everyone. Just to say I’m available to chat with. Kalau pengin ngobrol tinggal pilih salah satu. No proper hi, no proper bye. Ada lagi yang chat kalo perlu atau pengin aja. Tanpa ya atau tidak. Tanpa peduli yang mau diajak omong statusnya lagi apa (even in hide mode or disconnect). Pokoknya tinggalin pesan. Dijawab sukur, nggak dijawab ya udah. Hee… tentu saja bukan tiga tipe ini saja chat dilangsungkan. Ada banyak lagi di antaranya.
Yah, kemarin aku dapat pelajaran dari seseorang. Yang menganggap chatboard adalah wahana komunikasi interaktif, real time, direct, online, attached each other, dan dua arah. Dia mengumpamakannya dengan bahasa yang indah, “it takes two to tango”. Gosh… Jadi chatting dimulai dengan sebuah awal lagu (baca: topik) dan tidak akan berhenti sampai lagu itu selesai. Seperti tango, keduanya harus aktif, saling menimpali di topik itu. Bukan sekedar menjadi pendengar yang baik. Hem…
Sayangnya, aku nggak bisa provide that. Aku nggak selalu bisa attached dengan satu topik, menimpalinya lagi. Aku bisa menjadi pendengar yang baik, tempat curhat, tapi mungkin hanya sebatas itu. Tanpa komentar panjang atau nasehat. Yah, kadang sih bisa kalau aku memang bisa. Tapi kalau tidak, kenapa harus dipaksakan? Malah bisa-bisa salah lagi.
Akhirnya, aku kena banned sama seseorang. Karena aku nggak bisa attached dalam satu sesi chat. Yah, mau gimana lagi. Dia sudah bilang kalau nggak bisa cocok dengan gayaku chat. Dia mau lebih, dan aku nggak bisa memberikan itu. Dia memilih mundur. Tepatnya cuti untuk chat sama aku. Gee… Setelah pembicaraan panjang dan berat kemarin, aku ternyata tidak bisa mengubah keputusan sepihaknya (ya lah, kan hak dia). Aku juga nggak mau berbantahan dengan dia dalam masalah ini. So, diawali dengan “Januari”, diakhiri dengan lagu yang sama.
Hikss…hikss….. sedihnya tempatku masih gak bisa ol ym! lagi, gara” licensed websensenya expired skrg ini gua gak bisa ol lagi, karna semuanya diblock ama websensenya :(( :((
Hmmm….sedihnya terasa terdampar di tengah lautan biru tanpa ada org lain yg bisa tolong 🙁
You still don’t get the point, Buddy!
I suggest you look within yourself and ask yourself if you have become a truly available friend for her.
Just a notice so you’re aware…
To Sun An:
Tinggal beberapa hari lagi kan. Tahan deh! Habis itu kamu bisa barengan aku learning how to tango. Not just in Y!M, but in any ways, buddy… 😀
To Neny:
Her? Who’s her? Why u think ‘seseorang’ is her? And u call me buddy, so I think u know how I am. Me and my dumb brain, and all my weakness. I’m trully can’t be always available for anyone except (hopefully) God and my fam. But sometimes, just sometimes not everytime, can be trully available for anyone who need. Well, now I learn how to tango, though. But learning can’t be alone, right? The person who ban me won’t become my training partner, at least for a while (I hope). So, anyone?