Working Remotely

Sebenarnya cara kerja seperti ini adalah salah satu keuntungan bekerja di dunia teknologi informasi. Bingung? Waktu menulis entri ini saya sedang melakukan koneksi dial-up ke LAN (local area network) kantor dari rumah. Jadi saya bisa akses hampir semua resources yang ada di LAN kantor semirip duduk di depan PC kantor saya.
Sudah dua setengah jam dial-up. Mungkin ini yang terlama dari yang sudah-sudah. Saya sedang menyelesaikan PR membereskan server kantor. Install ini itu membuat saya dua hari lembur. Kemarin malah pulang jam setengah sepuluh malam. Hari ini saya berniat ketemu Willi sebelum dia tidur, jadi harus pulang seperti biasa. So, di sinilah saya, tadi install dan download beberapa aplikasi sambil bercanda dengan Willi. Sekarang menunggu instalasi salah satu aplikasi selesai sambil nonton tivi, makan kacang, angkat kaki ke meja kerja, pakai baju tidur, dan sewaktu-waktu bisa langsung masuk ke kamar dan tidur.
Hem, bayangkan saja kalau saya bisa bekerja seperti itu setiap hari. Yang jelas working hour bisa lebih dari 8 jam standar. Soal dedikasi itu memang urusan lain lagi. Tapi saya benar-benar mendambakan lingkungan kerja yang seperti ini. Sudah bosan dengan keributan lalu lintas Jakarta. Walaupun mungkin bakal bosan juga berkutat sendiri, komunikasi hanya menggunakan jalur maya seperti Y!M atau email. Yah, paling tidak saya memiliki opsi bagaimana saya bekerja, selama jaringan kawat tembaga Telkom di rumah saya beres-beres saja…
(tidur ah…)