Dust to Dust…

Hem, benda satu ini memang tidak bisa disapu. Cuma bisa di sedot pake vacoom berdaya besar atau dilap dengan kail basah. Problem muncul kalo ‘debu’ ini nangkring di seluruh penjuru rumah. Akibatnya, kaos lama ‘kurang layak pakai’ banyak terbuang dan saringan Philips ku hampir jebol. Renovasi rumah belum selesai (dodolnya tuh para tukang), tapi aku harus sudah pindahan minggu ini, nggak bisa diundur lagi.


Jumat kemarin libur, tapi aku ‘bekerja keras’ membenahi kabel-kabel listrik yang bergantungan di sana-sini. Panasnya genteng sudah sampe di ubun-ubun. Apalagi haris berhadapan dengan kabel engkel 2 mili. Ugh… cape rasanya ngupas kabel, pilin dengan tang, tutup dengan seal plastik… dan semuanya dilakukan dengan mengangkat tangan. Bayangin pegelnya seperti apa (jadi inget Abraham…). Sementara aku berpanas-panas, Yanty bersihin kamar atas dan lantai dapur yang super duper dusty. Keringat bercucuran deh, hebatnya istriku itu. Hamil 8 bulan masih bisa jongkok kerik lantai. Nggak kelar sehari, diterusin Sabtu. Masih kerjaan yang sama, akhirnya kelar juga. Jam 7 malam, semua kabel listrik, stop kontak, dan sakelar (termasuk masang 3-way switch yg lumayan tricky), dua kamar lantai 2 beres.
Minggu diterusin lagi (sorry God, I miss the sermon that day…). Kali ini targetnya ‘memberantas’ debu di seluruh kamar. Pertama gudang belakang. Semua barang dikeluarkan, cuci kamar, bersihin barang-barangnya, dan masukin lagi. Semua lubang angin di-seal pake koran. Ugh, kenapa nggak dari dulu aja diginiin. Gee… blom bakat renovasi. Siang jam 3 kelar. Setelah ditinggal makan siang jam 4 balik kagi. Kali ini dua kamar depan. Yang ini agak mudah karena barangnya tidak begitu banyak. Hem… hem… jam 7 malam lagi kelarnya. Cukup banyak barang yang dibuang (ternyata kita ‘nyusuh’ juga). Pulang, badan cape, pegel, ngantuk…
Yah, moga-moga dua hari kedepan rumah sudah 100% kelar.