New Year’s Surprise

Hari Jumat lalu, tanggal 30, saat saya sedang sibuk membuat rak boneka Sisi. Telepon berbunyi.
“Hai, lagi ngapain?”
“Gee… lagi berantakan di depan, motong papan buat rak boneka Sisi. Ada apa Dad?”
“Bapak mau ke Jakarta nih. Hari Senin (tanggal 2) ada rapat di Marsela. Kalau dapat tiket, akan berangkat besok”
“OK, aku jemput ya”

Gee… ini lain dari biasanya. Bapak bakal ber-tahun baru di Jakarta! Sekilas terbayang betapa “biasa”nya nanti tahun baru di Salatiga cuman bertiga. Mas Najib kemungkinan dapat giliran jaga. Siapa tahu ada bayi-bayi pengin lahir tanggal 31 Desember atau 1 Januari. Hehehehe… Yah, kami di Jakarta sih tidak perlu menyiapkan apapun. Acara kami sama seperti tahun lalu: melek sampe pagi, nonton tetangga menyalakan puluhan (atau ratusan?) kembang api ditemani kacang & coke. FYI, kemarin sudah stok coke 6 botol ukuran keluarga. Makasih deh buat Carrefour yang mendiskonnya walau hanya 3 hari.
Tanggal 31 diantara kesibukan menyelesaikan rak Sisi dan merombak taman depan, kami melarikan diri ke Gambir menjemput Bapak. Di jalan, Ibu SMS.
“Nanti Bp dijemput ya, Ibu ikut juga lho, mau tahun baruan di Surya”
“Ah, beneran nih?”
“Bener, bila sudah ada rencana acara di rumah gak papa nanti rame2 lihat kembang api. Jemput sama anak2?”
Saya tidak membalas, karena sudah sampai di Gambir.
“Say, mungkin Ibu ikut. Kayaknya bareng Dik Iwid juga deh”
“Iya kayaknya, kok tumben SMS minya dijemput segala. Wong biasanya emang selalu dijemput”
“Sama Icha kali”
Dan benar, keponakan kami satu-satunya itu muncul dari gerbong tiga. Disusul Eyang dan Ibunya. Hehehehehe… Mas Najib benar-benar dapat tugas jaga, nggak bisa ikut.
Malam itu rumah Surya rame. Keluarga besar saya dan Yanty berbarengan melewatkan tahun baru. Ini yang pertama kali, dan kemungkinan bakal susah diulang tahun depan. What a day… really an awesome day.