Diinterogasi

Saat meliput acara Kelas Pembinaan Pria Sejati ke-6 kemarin, sambil menulis saya juga mengambil beberapa foto. Seperti biasa, selain memotret yang di atas panggung, saya juga mengambil foto di bagian peserta, yang kali ini datang beserta istri (dan ada pula yang datang bersama anak-anaknya). Nah, saat memotret peserta itulah saya sempat diinterogasi.
beberapa detik setelah memotret ke arah peserta, saya didatangi seorang ibu, sambil menutup mulutnya dengan tissue, kemudian terjadilah interogasi ini,
“Itu… kamera buat apa?”
“Buat memotret Bu” jawab saya bego.
“Lalu buat apa?”
“Buat dokumentasi”
Sambil mengangguk-angguk ibu itu kembali ke deretan kursinya.
Tak tahu, yang saya rasakan muka saya sedikit memerah. Sesekali saya masih memotret ke panggung, saat ibu itu datang lagi…!!!
“Ini kamu motret buat dokumentasi apa?” Hah… tak puas dia rupanya.
“Buat laporan kegiatan Bu”
“Laporan ke gereja mana?”
“Bukan ke gereja, tapi ke CMN”
“CMN apa?” Lah… saat itu saya berpikir ini pertanyaan yang paling janggal seumur pelayanan saya di CMN.
“Ini Bu, Christian Men’s Network” sambil saya menunjuk logo CMN yang terbordir di jas saya serta menunjuk beberapa spanduk yang terpasang di aula.
“Ooo…” Ibu itu kembali lagi ke kursinya.
Saya sudah panas. Ambil foto terakhir ke panggung, lalu saya berpindah ke deretan kursi lainnya. Saya menangkap nada tidak suka pada ibu itu. Alasannya? Tak tahu lah. Mungkin dia tidak suka difoto, ehem, saya berani jamin di hasil jepretan saya juga tidak ada gambar ibu tadi. Tapi, sesuai nalar dan kebiasaan, bukankah seseorang mestinya siap untuk difoto jika menghadiri acara bersama? Apakah wajar jika seseorang datang pada pesta kawinan lalu menolak untuk difoto? Apakah wajar seseorang datang ke pesta ulang tahun anak anda lalu dia mengkritik anda saat secara tidak sengaja gambarnya terambil? IMAO: kalau tidak mau terfoto, ya jangan datang! Sama seperti contoh ini: kalau tidak mau pahanya jadi tontonan orang ya jangan pakai celana pendek!
Introspeksi:

  • Apa saya harus pakai name tag “PERS”?
  • Apa kamera saya terlalu besar untuk acara-acara semacam itu?
  • Apa gesture saya setelah memotret tidak disukai?