Penjelasan Ilmiah?

dokter: belum 100% terbukti sih tapi menikah atau punya anak bisa membantu menekan resiko muncul lagi.
pasien: menikah atau punya anak ya dok?
dokter: iya. kalo punya anak, tingkat resikonya sedikit banyak mengecil. menikah juga. ada kaitan dengan hormonal.
pasien: kalo ada hubungan dengan err.. hormonal, yang dokter maksud sexually activenya, bukan?
dokter: menikah. menikah lalu punya anak akan lebih baik lagi.

Grin… waktu saya baca percakapan ini saya tertawa. Sang dokter sampai sedikit mengorbankan penjelasan ilmiahnya demi etika. Kemungkinan besar memang aktivitas seksual (dan segala reaksi yang mengikutinya) akan mengurangi risiko penyakit ini. Euh, penyakit apa? Tanyalah kepada sang pasien.
Soal penjelasan ilmiah, istri saya selalu menuntut hal ini dari setiap dokter. Ada baiknya sih, dokter-dokter yang suka ngobrol akan menjelaskan panjang lebar dengan bahasa yang kami mengerti & bisa kami terima. Sedangkan dokter-dokter yang “techie” akan menjawab secara medis diktat kedokteran (mengutip dari Sobota? he…) dan kami tambah bingung. Adik saya, dokter umum, kadang memberikan penjelasan tipe ini ke saya. Well, saya tetap sayang dia meski bahasa dewanya kadang muncul. Untuk soal di atas, untung kami belum pernah mengalaminya.