Baca berita ini, saya tak berharap banyak dari SAS Indonesia…, eh PT. SAS Institute. Tak menyombongkan diri, 12 tahun yang lalu, boss saya yang membawa SAS ke Indonesia dan menjadi “the founder” SAS Indonesia. Waktu berlalu, SAS mencoba melupakan akarnya, termasuk membuat kebijakan yang memakan pagarnya sendiri. Itulah bisnis…
Dengan nama baru, kantor baru, orang-orang yang (semoga) baru juga, saya tetap pesimis SAS mau memandang partner & reseller dengan kedua belah mata. Kita lihat saja nanti.
attitude does rule.
sometimes… in many times… it doesn’t rule at all.