Pak T.A, seorang notaris di Jakarta, mengajukan dirinya sebagai calon wakil gubernur Maluku periode 2008 – 2013 di bawah bendera PDIP. Kebetulan beliau juga menjadi salah satu notaris langganan bank tempat Yanty bekerja. Suatu hari mereka sempat ngobrol soal pencalonan ini. Yanty hanya nyeletuk beberapa kalimat saja, intinya menanyakan tujuan utama pencalonan itu. Cari uang? Jelas sebagai notaris Pak T.A. bisa dibilang sudah lebih dari cukup. Cari ketenaran? Beliau dicalonkan karena termasuk salah satu putra daerah yang berhasil di rimba Jakarta, bisa dikatakan: tanpa jadi wagub pun sudah terkenal. Lalu? Pak T.A. nyeletuk, “Yah… hanya rame-rame bareng teman-teman saja Bu Yanty”. Not a solid base reason.
Senin kemarin, di salah satu harian nasional nama-nama calon diumumkan. Pak T.A tak ada di daftar. Rumor yang sampai ke telinga Head Legal Wilayah 1, menyebutkan bahwa salah satu anak buahnya lah yang menyebabkan Pak T.A tak jadi mencalonkan diri. Whaa…!!!
Sore hari saat Yanty naik angkutan umum pulang ke rumah, beliau menyempatkan menelpon, mengucapkan terima kasih atas pemikirannya. Percakapan hari itu, katanya, membuat beliau berpikikir berhari-hari, sampai akhirnya mengambil keputusan itu.
What a conversation…
PS: Beberapa berita ada di sini:
DMS FM
Situs PDIP
Harian Siwalima
Kantor Berita Antara
Komentar