“Pak, pintunya sudah beres”, celetuk saya tadi pagi. Dia hanya merenges, lalu mencoba menutup pintunya sedikit ragu. Lalu dibuka dan baru yakin kalau ternyata benar-benar sudah dibereskan (ya iya lah!).
Nggak sedikit orang yang masih percaya kalau semuanya harus “ono rego ono rupo”. Saya membetulkan pintu ruang kerjanya just for fun. Tanggapannya ya seperti itu. Sama saja dengan tanggapan orang-orang birokrat yang mengusung IGOS lalu memandang sebelah mata dengan produk-produk lokal berbasis Open Source. Huh!
Komentar