Kemarin siang di Pluit Junction, Willi ikut lomba Lego. Sayangnya yang dimainkan adalah Duplo, alias Lego buat Balita, meski panitianya memberi batasan usia 3 – 6 tahun. Waktu menyadari tidak familier dengan balok-baloknya Willi sudah apatis bakal bisa bersaing. Saya sendiri pun bingung, mau kasih pengarahan gimana??? Apalagi balok yang disediakan super random, diambilkan 3 ember secara acak, bukan, dicidukkan 3 ember dari gentong besar. Kami biasa bermain dengan Lego Technic. Deu… deu… Saya cuman bilang, “Kalo kalah ga apa-apa ya Kak…” Ehm… ya memang kalah. Juara satunya anak 3 tahun dengan 2 keuntungan: baloknya dapat yang matches dan bokapnya kreatif.
jangan pernah menyerah
Apakah ini berarti bapaknya Willi tidak kreatif? Hohohoho..