Merawat motor, setelah bertahun-tahun…

Kayaknya sudah bertahun-tahun saya tak pernah merawat motor saya lagi. Dipakai sih tiap hari buat antar jemput anak-anak, servis juga rutin tiga bulanan (rute pendek, jadi kalau ngikut kilometer kelamaan). Cuman servis ringan dari end user yang tak lagi saya lakukan semacam cek oli, cek aki, cek tekanan ban, cek rem, dan pritilan-pritilan kecil lainnya. Padahal secara garis besar nih motor masih bagus lho. Sering ditawar orang juga… meski memang nggak akan dilepas selama masih bisa dipakai. Honda Prima produksi tahun kedua (tandanya warna merah pada bevel emboss tulisan Honda di mesin serta tekstur “cemara” di kulit jok).
Well, “rekor” itu saya pecahkan kemarin siang. Yanty membawanya isi bensin dan cuci motor. Pulangnya saya mulai “ngolong” dengan membersihkan siri-sirip blok mesinnya. Sudah padat dengan tanah!. Dikerok pun perlu perjuangan keras. Lalu saya juga mengerik gumpalan oli, dan menunjukkan saya “dengan jelas” seal mana yang bocor. Gee… Mesin kinclong saya pindah ke atas bagian karburator. Kelihatan juga bagian ini yang bocor. Hm… karburator itu pake seal kertas seperti mesin juga ga ya? Tangki wadah pelampungnya bocor, bensin merembes dari situ. Bikin boros saja. Setelah bersih-bersih mesin selesai, saya naik lagi ke aki dan kabel-kabel. menambahkan air aki, mengisolasi insulator-insulator yang sudah mulai mengelupas karena kering. Lalu terakhir memperbaiki kaca lampu sein kiri yang pecah gara-gara Sisi (ceritanya ntar paling bawah). Jam 7 malam kelar, jadi total 5-6 jam tuh ngotak atik motor. Puas dah.
Tadi pagi ngecek mo nambah oli, ternyata ga perlu. Hm… isinya rada kepenuhan, atau saya yang sudah lupa batas ketinggian oli yang mana. Yang lupa dikerjakan: cek tekanan ban. Doh!
Soal Sisi, kapan hari pulang dari sekolah, pembantu saya sedang membuka pintu gerbang, Sisi di atas motor dengan polosnya memutar gas kencang-kencang. Lompatlah tu motor yang diparkir di depan rumah nyelonong masuk kencang bersama Sisi di atasnya. Berhenti karena menabrak dinding rumah. Motor dan Sisi jatuh ke samping, untung nggak ketimpa dan aneknya nggak lecet juga. Yang parah motor dan dindingnya malah. Stang berasa bengkok meski bengkel langganan saya bilang tidak. Kaca sein kiri hancur berantakan, housingnya juga retak, lampu senjanya putus. Rem depan berasa aneh saat digunakan, tapi lagi-lagi mekaniknya bilang masih normal. Yah, mungkin saya juga mesti sesekali bawa ke AHASS yang bonafid buat general check secara spare parts Prima sudah super langka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top