Penipuan Dengan Call Bomb

Beberapa jam yang lalu ada orang iseng yang terus-terusan telpon ke henpon saya. Yah, namanya juga nomor public, maklum lah. Cuman yang ini rada aneh. Tiap kali saya angkat, si penelpon langsung memutuskan sambungan dan detik berikutnya telpon lagi. Begitu juga tiap kalo saya reject langsung telepon saya berdering dengan caller yang sama. Belum sempat curiga, tiba-tiba Yanty telpon ke nomor kantor. Cerita kalau tadi ada yang telpon ke rumah ngabarin kalau saya kecelakaan blablabla, masuk rumah sakit blablabla, mesti operasi blablabla, perlu biaya & transfer segera blablabla, dan hubungi dokter di nomor 081574350287. Sedetik saya ngekek, detik berikutnya panas!
Ini yang saya lakukan. Tolong buat pembelajaran bagi yang lain:
Pertama, biarkan henponnya berdering terus dan catat nomornya. Yang telepon saya adalah nomor ini: 085716911524
Kedua, telpon beberapa orang yang paling dekat dengan kita. Saya sih tadi langsung telpon ortu dan adik. Beritahu kalau sedang ada kasus penipuan & berikan nomor telepon darurat sementara. Ehm… bagus juga ya kalau kita punya lebih dari satu henpon di tangan.
Ketiga, matikan jaringan GSM (masuk ke profile flight mode), aktifkan call blocker & masukkan nomer yang terus-terusan telpon itu, lalu nyalakan lagi henponnya.
Selama beberapa menit Best Blacklist saya “bertempur” dengan software si penipu (saya panggil gitu saja lah, MO nya dah jelas sih). Asik juga, tapi bikin boros baterai. Akhirnya berhenti juga. lalu saya SMS balik ke nomor 0857 itu, “dah kelar nipunya? ga punya kerjaan halal lainnya ya?”. Delivered but no reply.
Hebatnya, Yanty yang sempat menelpon si dokter tetap diminta datang ke rumah sakit. Wow, apakah mereka menyiapkan jurus hipnotis juga? Paket all in dong. Ampun dah. Soal data, untuk cari tahu nama saya sih gampang. Cari nomor henpon saya juga gampang. cari nomor telepon rumah saya juga gampang walau perlu pe-er sedikit lebih keras. Saya malah pengin tahu pakai software/ alat apa dia ya?

2 thoughts on “Penipuan Dengan Call Bomb”

  1. Oh, bukan. Dia nggak tahu no telp Yanty kok. Orangnya telpon ke rumah. Yg angkat pembantu gw. Trus pembantu gw telpon ke Yanty kasih semua detilnya. Trus Yanty telpon ke gw. Setelah tahu kalo ada yang “kurang ajar” dia baru telpon ke nomor “dokter” itu. So, he/she doesn’t know Yanty’s number.salatiga

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top