Dari Wiki, definisi gang adalah kumpulan beberapa orang yang berbagi identitas yang sama, kata benda. Kata kerjanya nge-gang, nge-geng aja deh di-Indonesia-kan. Arti lainnya: kumpulan orang-orang yang mengeksklusifkan diri, walau mungkin tetap saja bersosialisasi dengan orang di luar ke-eksklusif-annya. Anda pernah nge-geng? Paling tidak di masa muda, boleh dikata saya nge-geng juga.
Masa SMA saya punya geng nonton bioskop, terutama jaman dulu saat midnight show selalu diputar dua film (1 barat, 1 mandarin). Berangkat jam 10 malam, pulang jam 4 pagi setelah sebelumnya mampir ke angkringan nasi goreng. Bayarnya pun giliran karena dijamin yang ikut ya hanya itu-itu saja. Teman saya yang lain ada yang nge-geng karena punya common interest terhadap motor kecil yang bisa lari kenceng dengan suara membahana saat malam. Entah detil aktifitasnya karena saya nggak bisa ikutan (tidak punya motor kecil yang bisa lari kencang dengan suara membahana, hehehe…). Itu off-schooltime, saat di sekolah sepertinya kami membaur tanpa ada geng-geng’an. Kecuali saya yang kurang peka dan tak melihatnya.
Nah ini cerita putri saya yang sudah beranjak remaja. SD kelas lima sudah mulai nge-geng. Sehat kok kalau dari kacamata saya. Saat istirahat sekolah selalu barengan, berbagi bekal, ngerumpi. Bahkan bikin pr pun diniatin ke rumah teman biar bisa mengerjakan bersama-sama. Sampai suatu saat ada yang berinisiatif untuk ‘memimpin’ dan mulailah keceriaan berubah menjadi kebencian (lah…). Yang take charge itu umurnya paling tua, dan kebetulan putri saya paling muda. Prinsip “atasan-bawahan” mulai terbentuk dan putri saya yang memang cukup dominan terpental. Pulang ke rumah mengadu ke Yanty sambil menangis habis-habisan (lebih parah nangisnya daripada saat saya memarahi dia, heran). Setelah masa recovery, beberapa hari kemudian putri saya cerita, buat masuk geng lama dia ada syaratnya: traktir makan semua member geng! Wah… bentuk kriminalitas di usia belia? Yang dahsyat, ada teman dia ada yang ‘rela’ mentraktir untuk join. Putri saya mengambil langkah lain: nge-geng sama teman lainnya… 😀
Saat negara api mulai menyerang maka dibentuklah negara yg lain 😉
Kok yang dialami oleh putrinya Mas Adhi hampir mirip kejadiannya ma Geng temen saya ya? Bedanya gak perlu traktir makan u masuk geng…