Baca yang ini bikin aku berpikir kembali. Sebenarnya apa tujuanku berkeluarga kalau seluruh waktuku aku habiskan tidak bersama apa yang aku bangun selama ini.
Selain renovasi rumah, bad traffic, pelayanan gereja, dan segala alasan lainnya menjadikan aku lebih jarang bersama Willi & Yanty. Terlebih lagi dengan Willi. Tiap pagi bangunin dia jam 06.25 untuk doa, antar dia pipis, ambil sandal jepit, trus antar aku & Yanty berangkat kantor sebelum dia dan Siti jalan-jalan di taman. Sore pulang paling cepat jam 18.00, bercanda sebentar, lalu ditinggal makan. Lalu hanya satu jam, dari 19.00 sampe jam 20.00, waktu bersama. Sering diisi dengan main, atau jalan-jalan keluar, hanya satu-dua kali saja menonton tv bareng. Habis itu cuci badan, sikat gigi, masuk kamar. Baca firman, doa, lalu bercanda sebentar sebelum Willi tertidur dengan sendirinya. Heh… Total paling juga 1-2 jam sehari. Itupun karena Willi suka tidur malam dan suka sekali bercanda di atas tempat tidur. Bandingkan dengan waktuku di kantor (8 jam), di jalan (3 jam), tidur (9 jam). Uuuuu….
Bener baru kemarin aku nyadar kalau aku nggak spend the right qualified moments bareng Willi. Makanya kemarin sesorean nemenin Willi terus. Digeret kesana kemari, main ini itu,ngomong apa aja aku ladenin. Sampe di tempat tidur akhirnya aku yang nyerah duluan. Gubrak, masa’ bisa-bisanya Willi berceloteh di samping telingaku, aku sendiri ketiduran. Gee…
Sore ini pulang cepet aahhh…
Komentar