RC

“Hoye…” teriak cedal Willi sambil mengejar kemanapun larinya rc itu. Tampang kegirangan jelas terpancar, dan jelas sudah, mainan pesawat terbang barunya sesaat dilupakan.
Saya baru saja “mengaktifkan” kembali mainan remote control pemberian ayah, oleh-oleh dari Aussie tahun ’84. Gosh… sudah 21 tahun! Dengan 6 baterai AA dan 2 baterai kotak, biaya operasionalnya memang menjadi tidak murah. Apalagi kalau memilih sumber rechargeable, duh! 2 AA NiCd merk Sanyo saja sudah 40 ribu. Padahal, waktu booming rc beberapa waktu lalu, harga satu set mobil berikut baterai keringnya hanya 150 sampai 200 ribu saja. Hem, memang tidak sebaik yang saya punya ini.
Sepuluh menit berputar-putar di teras rumah, akhirnya baterainya menyerah juga, diikuti rengekan Willi. Wah, sepertinya saya memang harus meregenerasi rc itu.