…keduanya menangis saat Willi berbuat tidak baik pada adiknya…
Huh? Maksudnya?
Iya, misal saat Willi memeluk Sisi terlalu keras sampai adiknya menangis, beberapa detik kemudian Willi-pun ikutan menangis. Hua… pengalaman baru bagi kami.
Mungkin rasa bersalah-nya-lah yang membuatnya seperti Itu. Mungkin juga takutnya pada kami. Atau… iri? Nah, ini teori baru.
Mungkin Willi menangis karena marah dengan kami karena saat bermain dan diakhiri dengan tangisan Sisi hampir selalu diakhiri pula dengan pendisiplinan Willi. Sehingga logika kecilnya berkata, “Papa Mama lebih sayang (baca: tak pernah memarahi) dede’ Si daripada Aku…” tanpa mengingat sebab & asal mulanya. Jelas, saat mendisiplinnya kami selalu menunjukkan kesalahannya. Tapi dalam usia hampir 3 tahun ini kita masih berbicara pada logika tiga tahun pula.
Lalu?
Yah, sekarang kami mencoba menasehati mereka bersamaan. Mengurangi pembedaan-pembedaan yang tak sengaja kami buat.
Hasilnya?
Kita lihat saja nanti, wong baru satu hari. Atau kalian ada usul?
Komentar