Berbagi Isi Piring

Saya belum bisa menemukan formula sikap saya terhadap kebiasaan Yanty. Sementara kami sedang makan sate, dia meminta potongan-potongan cabai di piring saya yang kami berdua tahu kalau potongan hijau pedas itu tak akan saya makan. Saat saya beli dan makan nasi goreng dan dia menolak untuk ikut beli pada akhirnya dia mencomot suwiran ayam dan telurnya. Hal-hal itu seringnya membuat saya sewot, sesuatu yang tak bisa dipahami Yanty.
Tapi ada kalanya juga kami saling ceria berbagi isi piring kami. Saat di perjamuan pernikahan, misalnya. Entah. Mungkin kami hanya kurang terbuka soal ini.
Maaf ya Say… soal kemarin…