Adhi Widjajanto

Tak lulus ujian kesabaran

Sepertinya Allah sedang melatih kesabaranku… Kemarin sore nge-run aplikasi berat (Credit Risk – Zero Forward Rate Calculation). Di lab, 40 records memerlukan looping 20 menit. Lha, ini data asli 40 ribu records!!! Kalau dihitung linier proses ini selesai… 13,8 hari…!!! Hwarakadah… Saya sudah pakai Pentium 4 2.6GHz dengan memory Corsair...

Allergic

“Dhi, medical allowance kamu tinggal dua ratus…, detilnya di bawah ini…” Sedikit terhenyak membaca chat post sekretaris saya. Pikiran langsung melayang ke jadual imunisasi Sisi yang masih panjang. Hem, memang tahun ini anak-anak jadi langganan ke dokter, terutama karena alergi Willi yang sering kambuh, bikin kami senewen karena belum ada...

24 Hours The Peak Construction

24 Hours? probably. I’ve never notice it. I take 24 for my blog title only, to enhance the picture’s essence. Nothin’ more. Stats: Camera: Canon EOS 350 DIGITAL Date/time: 05/06/2006 18:37:31 ISO: 800 Aperture: 5.6 Speed: 2 seconds PS: rotate, crop, resized, brightness 20% sharpness 15% , unsharp mask 50%...

Dikejar Deadline?

Ehem, meski sudah bertahun-tahun bekerja di sini, momen terburu-buru dikejar deadline semacam ini baru saya alami… ah… masih bisa dihitung dengan jari. Lho, kok bisa? Oh bisa saja. Pekerjaan kami di sini jarang sekali berhubungan dengan time limit. Sebenarnya sih ada, tapi seringkali time limit itu dilempar jauuuuhh sekali ke...

Ultah Pancasila ???

Lho, Pancasila berulang tahun hari ini to? Saya baru ngeh ketika membaca berita di Detik hari ini. Googling sebentar, viola! pengetahuan saya bertambah. Ternyata Pancasila itu diutarakan oleh Ir. Soekarno pada pertemuan Komite Persiapan Kemerdekaan 1Juli 1945 (Ralat: 1 Juni 1045, thanks to Devi). Ehem, saya 100% tak ingat apakah...

Ngajari Willi pake DSLR

Ini bukan gaya-gayaan, bukan juga nyombong. Lha wong kalo jatuh atau miss-usage kan berabe. Barang mahal tuh. Sejak di rumah saya ada Powershot Pro-1, Willi selalu merecoki saya saat mau memotret. “Willi mo foto… Willi mo foto…” rengeknya sambil menempatkan dirinya diantara saya dan kamera. Jelas pandangan saya ke LCD...

Kena Batunya…?

Banyak enaknya punya pengurus rumah tangga dari kampung halaman, dua lagi. Kompak, nggak pernah bertengkar, semua kerjaan beres. Jarang banget nggak enaknya. Kepikir nggak enaknya? Kalau pulang minta bareng. Huu… Ini juga. Saking lengketnya, saat satu PRT saya disuruh pulang (dan tak kembali lagi), yang satunya-pun mengekor dengan mantapnya. Mungkin...