Menunggu…
Rasa ini muncul lagi. Excite, nervous, nyampur jadi satu. Dulu hanya berdua, sekarang kami membagi rasa itu ke Willi juga. …De’… kapan mau lahir…?
Rasa ini muncul lagi. Excite, nervous, nyampur jadi satu. Dulu hanya berdua, sekarang kami membagi rasa itu ke Willi juga. …De’… kapan mau lahir…?
Hem, camp kali ini pun 80% nggak bisa ikut. What’s up with me, God?
Fenomena ini sungguh unik. Orang pada antri bensin lama-lama dengan mesin & AC menyala (habis bensin 2-5 liter). Antriannya meluber sampai ke jalan, menghalangi ratusan mobil (habis bensin 200-500 liter). Eh, sampai depan box pompa hanya mengisi 60 liter. Hem… di negara ini kepentingan pribadi memang diutamakan.
Besok waktunya komsel. Euh, rada ribet ngatur jalannya. Aku dari Sudirman mesti nyari meeting point sama Yanty yang dari kota. Susahnya, Yanty lagi hamil 8 bulan, dan sudah 2 tahun nggak pernah naik angkutan umum dari kota ke Grogol. The easiest way? Aku jemput ke kota. He… he…
Pernah memperhatikan tukang sapu jalanan? Di beberapa ruas jalan mereka bekerja dengan sapu, sekop kecil, dan karung. Sampah yang sudah dikumpulkan, dimasukkan ke dalam karung, termasuk tumpukan debu tipis yang tersisa. Malah terkadang, nenurut saya, terlalu ekstrim karena dikumpulkan dengan jari tangan. Hem, sebegitu bersihnya Jakarta ini? Saya pikir tidak....
“Ha…?! Kompleks elu ada Carrefour-nya?” “Bukan, rumah gue di Taman Surya. Kalo Palem itu kompleks tetangga” “Buset… Berarti elu tetanggaan sama Carrefour dong” “…???!!!…” Hampir seperti itu. Hypermart yang buka cabang dimana-mana itu hanya berjarak kurang lebih 4 kilo dari rumah. Untuk ukuran Jakarta sih segitu sudah dekat sekali. Bertempat...
Baca yang ini bikin aku berpikir kembali. Sebenarnya apa tujuanku berkeluarga kalau seluruh waktuku aku habiskan tidak bersama apa yang aku bangun selama ini. Selain renovasi rumah, bad traffic, pelayanan gereja, dan segala alasan lainnya menjadikan aku lebih jarang bersama Willi & Yanty. Terlebih lagi dengan Willi. Tiap pagi bangunin...
Komentar