Percakapan “dewasa”

Salah satu buddy bertanya, “setelah willi sekolah.. kamu liat ada perbedaan apa (before and after)?”. “Lebih pinter ngomong” jawab saya singkat. Sebenarnya, perkembangan Willi di sekolah sungguh amat mengesankan buat kami. Dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu, Willi sekarang lebih kritis. kalau dulu dasar pertanyaannya “apa ini apa itu” sekarang sudah lebih ke “kenapa begini kenapa begitu”. Kalau dulu hanya bilang “ya… iya…” sekarang sudah ditambahkan “…karena…”. Sudah bisa berargumen dengan kami.
Yanty pulang membawa cookies dari temannya.
“Willi mau cookies tidak?”
“Mau”
Setelah diberi dia bilang, “Makasih Ma”.
Yanty menyambung, “Cookies ini dari teman Mama”.
Dulu, dia paling hanya bilang, “Oo…” Tapi saat itu sambungannya sungguh mengejutkan.
“Teman Mama baik ya”.
Yanty menjawab sambil tersenyum, “Iya”.
“Mama sudah bilang terima kasih belum?”
Hue…hue…hue…!!! Saya yang mendengar dari depan tersenyum lebar.

Banyak contoh percakapan lain yang tak kami duga. Tentu saja ada yang baik, ada yang buruk pula. Seperti saat kemarin dia tiba-tiba nyeletuk, “Sisi cina…”. mengagetkan. Tanpa menginterogasi, saya mencoba mencari tahu asal dua kata itu. Sayang tanpa hasil. Akhirnya saya mendekatinya dengan pengertian dan solusi. Doakan kami berhasil.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top