Adik iparku, si Nina, beberapa minggu yang lalu melamar kerja di perusahaan tissue. Sekarangpun dia masih bekerja di perusahaan distributor consumer goods asal Jepang.
Kemarin siang, dia di call dari perusahaan tissue itu (sebut aja PT. S). HRD nya tanya, apa keahliannya, sekarang kerja di bagian apa, de el el. Yah, pertanyaan biasa lah, sampai akhirnya Nina ditanya soal data internal perusahaan (list client, daftar harga). HRD ini bilang, kalo Nina bisa ‘bawa’ data itu ke PT. S, dia bisa langsung bekerja 1 Agustus depan, alias diterima. Tapi kalau nggak bisa, HRDnya bilang gini, “anda tidak dapat bekerja dengan baik tanpa data-data tersebut anda bawa ke sini”. Lha rak edan!
Usut punya usut, ternyata PT. S ini sering kalah tender dengan perusahaan Nina bekerja. He… really bad moves to win the competition. What do u think?
Nina ditawari gaji 2x lipat di PT. S. Jelas bikin ngiler, tapi juga sangat jelas akan meneteskan tinta hitam di kertas referensi dia.
hehehe…sebutannya bukan employee highjacker man tapi head hunter terus soal kayak gitu seh biasalah business (most of the times) sucks! makanya di perusahaan gede sekarang ini biasanya semua karyawan disuruh tanda tangan yang namanya Code of Conduct jadi kalo ketahuan *njual* info soal perusahaan ke tempat lain bisa kena serious legal action!
Head hunter sih aku tahu. Tapi saking liciknya aku nggak mau pake istilah itu. Eh, tapi kalo Nina nggak pernah tanda tangan “Code of Conduct” atau semacamnya, berarti tinggal dari sisi etika doang ya?
mau istilah yang lebih sangar *sleazy recruiter* hehehe…bukan cuma etika tapi juga common sense for the future sake!