“Willi… sakit… Pa… Willi… sakit… Pa… Tolong… Willi… Tuhan… Yesus…”
Sakit hati ini mendengar erangannya semalamam. Batuknya sudah mulai berat sejak hari Minggu pagi di KEGA. Obat puyer resep dokter kali ini seperti tersapu pileknya. Jam sembilan malam puncaknya. Willi tak bisa tidur, mengerang terus. Tak tahan, kami bawa ke UGD Hermina Daan Mogot setelah mendapat referensi dari dokternya. 15 menit diuap (inhaler), akhirnya Willi bisa tenang, pulang ke rumah cukup ceria. Jam 11 malam Willi tertidur pulas.
Ternyata, 250 ribu di UGD tadi tak mempan juga. Jam 1 pagi kami terbangun karena teriakan Willi. Ugh… ternyata nafasnya berat lagi. Dia sampai berteriak saking sakitnya susah bernafas. Kembali ke UGD dengan sedikit terburu-buru, tanpa AC mobil, membuat Willi sedikit melupakan paru-parunya yang penuh dengan lendir. Di sana, tak ada kemajuan. Dokter jaga muda itu sepertinya juga hanya mengandalkan pengalamannya yang tentu saja belum sehandal dokter Willi. Apalagi dia hanya seorang dokter umum. Tak berbuat apa-apa di sana, kami bawa Willi pulang masih dengan nafas sesak.
Dilema melanda kami tanpa bisa berbuat apa-apa lagi. Hanya bisa berdoa, saya pagi itu menjaganya, membiarkan istri saya yang sudah kelelahan beristirahat. Erangan Willi masih sama. Dia ingin tidur, tapi tak bisa. Segala posisi pun sepertinya sudah dicobanya, dan dia menemukan yang cukup lumayan: di gendongan saya. Sampai jam 5 pagi dia masih menempel, tak mau lepas. Istri saya bangun pun hanya diliriknya sebentar. Saya sudah lelah sekali.
Saat saya mandi, ternyata dia dibawa keluar, menghirup udara pagi, membuat nafasnya sedikit lega. Kami berangkat kerja tadi, dia sedikit rewel. Jam 8 saat istri saya cek ke rumah, Willi sudah tertidur, masih agak sesak, tapi paling tidak dia bisa istirahat sejenak. Hari ini, dia tak masuk sekolah. Padahal minggu ini kelas sudah berjalan normal. Hem… entah bagaimana nanti, saya bertanggungjawab di Pra Camp malam ini, sedangkan hati saya tertinggal di rumah, di samping Willi.
Cepat sembuh ya Sayang… Papa usahakan pulang cepet deh ya…
Komentar