Saya pikir serial kartun ini hanya diputar di negara asalnya saja, ternyata salah satu stasiun di Indonesia menyiarkannya juga. Beberapa kali ikut melihat, yang saya rasa selain nuansa Islami yang cukup kental, adalah bahasa. Vocab dan grammar sih tak masalah buat saya, kecuali kata-kata kak Ros yang menurut saya terlalu kasar buat anak-anak. Plus, logat Melayunya… duh… saya benar-benar mulai tak menyukainya saat mendengar logat anak-anak mulai berbeda. Pada awalnya sih berasa lucu mereka ikut-ikutan logan Melayu. Lama-lama kuping Indonesia saya jadi risih juga. Hee… Stop dulu deh nontonnya…
Komentar