Farewell Pak Bagus Arief…

“Pak, udah tahu kabar Pak Bagus?”
“Kenapa?”
“Kemarin malam jam 11an masuk ICU di Omni. Meninggal jam 7.30 tadi. Ga nyangka banget, senin kemarin masih ngantor”
Glek… kaget saya. Memori saya bersama dia langsung berkelebatan seakan tak mau ada yang hilang terlupakan. Pak Bagus yang “kurang pendengarannya”, Pak Bagus yang selalu PeDe dengan Inggrisnya yang tidak fasih, Pak Bagus yang selalu melahap habis bersih makanan di depannya, Pak Bagus yang selalu berempati dengan segala hal yang muncul di sekitarnya, Pak Bagus yang sering bikin saya gregetan saat nangani proyek… Apapun, beliau termasuk kolega saya yang pertama kerja di Jakarta, 14 tahun yang lalu, sampai kemarin.
Farewell Pak Bagus, saya yakin Bapak sudah tenang di sana bersamaNya.
Masih terngiang di telinga saya umpatan khasnya, “Sapi…!!!”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top