Foto bareng “adik-adiknya” sesaat sebelum saya pakai terakhir kalinya di Jakarta.
Setelah 1997 dikirim ke Jakarta untuk menemani saya, akhirnya hari ini benar benar saya “pensiunkan” dengan mengirimnya balik ke kota asalnya. Bilang saya sentimentil, tapi memang motor satu itu penuh kenangan.
Walau pada dasarnya saat orang tua beli bukan untuk saya (buat adek, saya “cukup” pakai Vespa atau sepeda), tapi kebanyakan saya yang pakai. Pertama jatuh naik motor, pertama nabrak pantat truk gara-gara naik motor sambil payungan, pertama (dan satu-satunya) ngajarin mantan pacar mengendarai motor, pertama touring keluar kota, dan akhirnya motor ini juga yang menemani saya ke Jakarta tahun 1997 buat mencari nafkah… setia sampai 2001 saat saya dapat mobil dinas. Aktif lagi saat Willi perlu antar jemput sekolah dan les walau hanya dipakai di dalam area perumahan. Dan akhirnya beberapa bulan lalu benar-benar “ikut” saya lagi ngantor walau performanya sudah tidak bisa lagi mengikuti perkembangan berat badan kami… hehehe…
Di kota asal, Astrea Prima ini masih akan beroperasi walau kadang-kadang saja, bersamaan dengan Astrea Grand adek yang sudah terlebih dahulu dia “pensiunkan”. Kapan-kapan yah kalau saya pulang, dielus-elus lagi… ***elaaaa…!!!***
Komentar