“Speedy Terpasang Di Rumah”
Itu SMS Bokap barusan. Whaa… Enak juga ya. Hm… kapan giliranku???
Itu SMS Bokap barusan. Whaa… Enak juga ya. Hm… kapan giliranku???
Gara-gara membuat ARC-170, saya jadi kenal dengan Jules, desainernya. Sempat beberapa kali chat di Y!M, sampai dia nyeletuk mau nge-desain Bradley. Pikiran saya langsung tertuju dengan buku-bukunya Tom Clancy. “Indent”, itu yang terketik langsung di keyboard. Rabu minggu lalu (kalo nggak salah) Jules announce the design, tapi di JulesCrafter! Whaa…...
Kemarin ternyata bengkel sukses menggantinya dalam sekejap. Sampai rumah, saya amati ternyata patahannya sudah berkarat, dengan kata lain patahnya sudah cukup lama. Deu… Kapan? Kenapa? Jelas tak akan terjawab.
“Pak, per daunnya nggak bisa beli satu doang, mesti set, harga 700 ribuan”. Deu… deu… Kalau mikir cepet saya pasti bilang, “Biarin, yang bayar kantor ini”. Tapi ini kan kantor saya? Hehehe… Akhirnya mesti dibawa ke bengkel juga, diakalin or diganti satu lembar doang. Jadi, besok kayaknya masih naik TiJe...
Dua hari lalu saya pulang lewat Taman Ratu. Air menggenang di jalan membuat saya menyetir perlahan. Genangan sedikit pun bisa membuat Espass terbatuk-batuk (jadi inget pernah mogok di lajur kanan tol dalam kota… ngeri…). Jelas tak hapal lubang di jalan, ada satu yang rasanya cukup besar. Roda depan masuk cukup...
Saya penggemar Cobra, maksudnya selalu menggunakan jasa layanan Paket Kilat Cobra Express untuk mengirimkan almost anything dari-ke Jakarta-Salatiga. Barang tinggal dimasukkan ke kardus, lakban rapat-rapat, tempel alamat, kirim. Murah meriah, cuman dia hanya melayani Jakarta – Jawa Tengah. Cepu ditolak, Bandung ditolak. Makanya warga Salatiga seperti saya jad demen Cobra....
Setelah memenuhkan perut di Hanamasa (kalo ga pake voucher ga lagi deh…), saya sedikit berjalan-jalan ke Gramedia. Mata saya tertahan pada seorang ibu yang ‘ditodong’ kedua anaknya (teenagers). Ia membuka dompet dan memberikan masing-masing 3 lembar 50 ribuan yang diterima dengan sukacita dan langsung lari masuk ke Gramedia. Hm… gambaran...
Kebanyakan sekolah, terutama swasta, perlu biaya mahal. Jadi mereka pun harus bersaing, baik dengan kompetitor lokal maupun luar negeri. Lalu? Mereka mengadakan ‘open house’ dengan iming-iming beragam: diskon 50% untuk pelunasan 6 – 7 bulan sebelum ajaran dimulai, diskon 20% untuk adik, gedung dengan fasilitas lengkap, kurikulum +++, dan masih...
Komentar