Petugas Survey Yang Tidak Menyenangkan

Karena istri saya bermigrasi dari Mentari ke Matrix, maka seorang petugas survey datang ke rumah. Er, memang seerti itu ya peraturannya sekarang? Kok saya dulu tidak ya.
Minggu lalu dia datang ke alamat yang salah. Blok G3 No 7 dibaca Blok G No 37. Esoknya CS Matrix menelpon istri saya dengan nada tidak nyaman di telinga, seakan istri saya memberikan data palsu. Hee… setelah dilihat, ternyata memang petugasnya yang salah baca. Kemarin, petugas survey itu sampai di rumah.
Pengasuh Sisi, yang masih culun (baru seminggu di Jakarta) dikatai “bego” karena tidak mau membukakan pintu (di Jakarta, dengan kondisi seperti itu, menurut anda siapa yang bego?). Yang lebih senior melongok lalu menelpon istri saya, dan memberikan telepon wireless itu ke petugas survey. Masih ngotot mau masuk rumah. Saat ditanya istri saya, dia mengelak memberikan alasannya. Malah bertanya yang lain, seperti standar layaknya petugas survey, dengan nada benar-benar tidak menyenangkan. Setelah bertanya ini itu dia berlalu.
Hem tak habis pikir saya, regulasi pemerintah soal pengetatan kepemilikan nomor selular akan berdampak sampai ke situ. Saya yakin Indosat meng-outsource-kan pekerjaan survey itu. Dan saya yakin pula perusahaan survey itu cukup profesional. Ini memang kejadian satu diantara seribu, subyektif. Tapi benar-benar sama sekali tidak mengenakkan.