Cuti bersama lalu saya gunakan untuk sesuatu yang produktif. Mampir ke salah satu klien dan mengubah salah satu server menjadi VM OS. Saya pilih Proxmox VE, atas masukan dari teman-teman di milis id-ubuntu.
Setelah download ISOnya sekitar 300MB lebih, burn ke CD dan install. Ga ada apa-apa yang perlu di set-up. Beberapa menit kemudian selesai, eject CDROM dan reboot. UI nya via web mesti dari komputer lain karena Proxmox hanya menyediakan shell prompt saja. Pembuatan VM nya cukup mudah. ISO OS lainnya bisa dikumpulkan di dalam Proxmox serupa repositori ISO. Bagi yang sudah biasa menggunakan VMWare atau VirtualBox, membuat VM di Proxmox akan sangat mudah.
Performa? Benar-benar mengasikkan. Hardware yang saya pakai i5 2400 series dengan 500GB SATA dan 4GB DDR3. Proxmox sendiri “hanya” menggunakan RAM sekitar 200MB, jadi sisa 3,8GB bisa dialokasikan untuk VM-VMnya. Bottleneck saya rasakan hanya dari harddisk I/O. Selebihnya… 😀 Recommended lah…
klo di compare dengan phpvirtualbox lebih enlightment mana om? soalnya lagy pilih2 virtualization di kantor 😀
Proxmox tidak bisa dibandingkan dengan phpvirtualbox. Proxmox adalah baremetal OS (OS super ringan) dengan virtualisasi di atasnya. Sedangkan virtualbox harus jalan di atas OS lengkap. Phpvirtualbox sendiri malah hanya merupakan control GUI dari virtualbox yang jalan secara headless.
koq proxmox ga bisa baca iso yang diatas 700mb ya om ?
ane coba install backtrack 5 r3 ga bisa booting iso nya sama dengan windows server 2008 enterprise r2 yang 1 dvd juga ga bisa jalan….. kira2 ada pencerahan ga om ?
Wah, di tempat saya baik-baik saja tuh membaca ISO W2K8 Server yang besarnya 3GB. Maaf belum bisa membantu.