Rejeki ga kemana-mana. Kebetulan dapat kesempatan nemenin customer gowes di Bali. Nah trus yang perlu disiapin apa aja dong?
Yang pertama, cari tahu flight yang dipake mengijinkan bawa sepeda ga. Kalau Garuda, di luar bagasi standar (20kg kalau kelas ekonomi) ada tambahan bagasi peralatan olahraga seberat 30kg. Beda lagi dengan Citilink, biar dapat gratis 20kg bagasi olahraga mesti beli member CitiSport, atau kalau ga ya bayar kelebihan bagasi. Well, saya mujurnya pakai Garuda.
Yang kedua, cari persewaan bikebox. Bikebox itu ada beberapa macam ukuran, yang satu sepeda bisa masuk tinggal copot kedua wheelset, atau yang harus mretelin wheelset, dropbar/ setang, pedal, dan sadel. Bahannya pun ada beberapa macam, saya pilih hardbox yang ngatur sepedanya mudah, aman terikat kencang, dan kuat, tapi berat, sekitar 11,5kg. Jadi isinya harus diperkirakan agar ga lebih dari batas yang diperbolehkan. So far diisi Strattos S7D, sepatu, helm, bidon dua biji, saddle bag, handlebar bag, pompa tangan, pompa listrik portabel, tire toolkit, dan kunci torsi, totalnya cuman 25kg. Oh iya! Ban WAJIB dikempeskan terlebih dahulu karena di atas sana tekanan udara kompartemen bagasi berkurang drastis, takutnya ban sepedanya meletus. Saya sewa bikeboxnya dari Om Nico.
Yang ketiga, bikin rute. Karena yang pada mau ikut belum pernah gowes di Bali, jadi akan mengandalkan peta imut dari bikecomp. Karena saya pakai Garmin 530, bikin petanya di Garmin Connect. Ada dua tipe bikin rute. Yang pertama adalah otomatis. Jadi tinggal pilih mau gowes tipe apa (jalan raya, gravel, dll), masukkan jarak dan arah mata angin yang diinginkan, dan klik titik start. Garmin Connect akan menggambarkan arah sesuai dengan rute populer di sekitar titik start. Cara kedua hampir mirip dengan cara pakai Google Map. Pilih titik asal lalu pilih titik tujuan (atau bisa digambar sesuka kita).
Okeh, itu aja persiapannya. Kalau eksekusinya simpel sih. Kecuali diantar kendaraan pribadi, mesti cari kendaraan umum yang muat bikeboxnya. Saya pilih pakai taksi aja yang bisa pilih ukuran kendaraan. Untuk bikebox yang saya pakai, muat ke bagasi Avanza/ Xenia dengan jok belakang dilipat, bikebox diberdirikan. Atau bisa juga jok tengah dan belakang ditidurkan lalu bikebox dimasukkan dalam posisi rebah. Kalau dapat Mobilio juga hanya bisa pakai cara yang terakhir itu.
Di bandara bikebox masuk ke xray seperti biasa, check in seperti biasa. Nah khusus di Terminal 3, kita diminta bawa sendiri bikebox ke pintu Oversized Baggage. Nah nanti saat pulangnya, jika tetap di Terminal 3, ambilnya juga di pintu Oversized Baggage ya, ga akan nongol di luggage carrousel biasa.
Eksekusi terakhir, ya gowesnya. Setelah sampai tujuan, bongkar bikebox, rakit sepeda, pompa bannya, dan mancal sesuai rute yang sudah disusun sebelumnya. Salam sehat!
P.S. Di beberapa toko sepeda, seperti Rodalink, menyediakan jasa pengepakan sepeda menggunakan kardus sekaligus jasa perakitannya juga di tempat tujuan. Terakhir saya cek di Rodalink biayanya Rp. 425.000 untuk sekali pengepakan.
Keren banget ini catatan harinya om. Makasih ya…