Sudah sejak lama saya pengen turunin ground clearance mobil. Nggak sampe kandas seperti brandaz, cuman biar fitment pas aja. Ganti velg ring 17 dan menipiskan ban memang tanggung, jarak ban dengan fender jadi lebih lebar, terkesan cingkrang. So, setelah nabung berbulan-bulan dan mengoptimalkan cashback di olshop, akhirnya kebeli juga lowering kit bikinan Taiwan ini. Kata iklannya sih “disesuaikan dengan kondisi jalan Indonesia”, ahahaha… se-istimewa apa sih jalanan Indonesia.
Buat pemasangan, saya pilih bengkelnya Om Hengky. Alasannya simpel: trust. Saya sudah kenal ownernya sejak lama. Kok ga DIY? Alasannya simpel juga: faktor u… 🤣 Setelah diskusi, saya disarankan ganti karet-karet support sekalian, biar ga dua kali kerja, karena (lagi-lagi) faktor usia mobil, udah 5 tahun. Okelah, dan karena stok kosong, saya mesti beli sendiri, dan lagi-lagi saya beli online di bengkel langganan, walau harganya ga paling murah, tapi parts yakin dari Honda Indonesia.
Saat di bengkel, dan bikin malu aja, yang ngerjain bukan teknisi, tapi Om Hengky sendiri yang yakin lebih tua dari saya. Hahaha… Jadi alasan faktor u itu bullshit. Males aja sih saya tepatnya. Ganti per depan ternyata simpel (kalau tahu urutannya). Dongkrak mobil, copot ban, copot klem kabel ABS, copot link stabilizer, ganjal lower arm (biar melepas baut shock mudah), lepas baut shock bagian atas, lepas baut shock bagian bawah, dan tarik keluar per serta shocknya. Lepas per dari shock pun simpel, tinggal lepas baut dan karet supportnya, selesai. Ehm… Disclaimer: mungkin ada beberapa steps yang terbalik-balik, maklum sudah beberapa bulan yang lalu… 🤣🙏🏻 Untuk per belakang, saya sampai melongo melihat cara Opa (panggilan akrab Om Hengky) melepasnya, videonya nih… Super efektif, ga pake ribet, presisi.
Oh ya, soal presisi, saya juga sempat memperhatikan cara ngebengkel Opa, well organized. Sebelum melakukan sesuatu, dia kumpulkan semua tools yang akan digunakan dan singkirkan yang tidak terpakai jadi working space tidak cluttered. Beda sekali dengan saya yang semua toolkit pasti berserakan. Bedanya pro sama DIY enthusiast gitu kali ya… Or just me 🤪
Last, hasilnya sangat memuaskan! Satu, fitment sesuai ekspektasi, jarak fender dan ban pas! Trus plus point karena ganti karet support: glodak-glodak saat melewati speedtrap jadi teredam. Hah… Itu ternyata penyebabnya. Minusnya cuman satu, karena saya pakai ban 215/50/17, saat belok 3/4 turn bagian dalam ban menyentuh inner fender, sedikit sih. Awalnya risih, tapi saya mengamini petuah vlogger terkenal yang sekaligus tetangga saya, “tar juga ilang bunyinya” 🤣 maksudnya bunyinya terlupakan.
So far: puas! Worth for the price. Rekomen barangnya, rekomen bengkelnya.
Hallo Mas Adhi,
Setelah diganti perbedaannya apa dengan yang standard, apakah lebih empuk atau bertambah keras ?
Terima kasih.
Maksudnya soal ganti per triple s ya? Lebih stiff. Kalau lewat lubang besar pelan-pelan, biasa mantul dua kali, ini jadi mantul sekali doang. Trus kalau lewat jalan ga rata dengan cepat, biasa getaran sampe ke jok, ini jadi ga sampe ke jok getarannya, tapi suaranya lebih bergemuruh di roda. Triple S bentuk pernya progresif, jadi range untuk peredaman getaran lebih lebar. Jumlah ulirnya pun sama dengan per aslinya, tapi untuk bagian depan total panjang per lebih pendek dari aslinya jadi lebih stiff.
Terima kasih mas Adhi atas penjelasannya. Jadi ada gambaran mengenai per triple S ini di honda brv. Rencana mau ganti per standard nya karena kurang empuk.